Bagaimana Meluapkan Rindu di Masa Corona
Udara pagi itu tidak begitu dingin. Semilirnya yang sejuk menembus pori-pori dengan lembutnya. Kutengadahkan kepala memandang langit putih yang sebagian kelabu. Hatiku berdesir pelan menikmati keindahan yang terbentang di depanku. Suasana tenang yang tak punya bandingan. Kulirik jam tanganku yang menunjukkan pukul tiga dini hari. Pantas saja payung-payung raksasa ini masih tertutup. Gemerlap lampu yang berkilauan menambah keindahan kota pujaan umat Islam. Madinah yang selalu dirindukan٫ karena disitulah jasad baginda Rasullah dimakamkan.
Langkahku berjalan lebih cepat mengimbangi langkah kaki para rombongan. Beberapa nomor pagar sudah kami lewati. Tampak toko-toko di sekitar masjid nabawi masih banyak yang tertutup. Langkah kaki kami mantap berjalan menuju arah pintu nomor 25٫ dimana itu adalah pintu menuju arah Raudhah asy Syarifah٫ tempat bersemayamnya jasad Rasulullah tercinta. Kami sengaja memilih untuk salat subuh di pintu 25 karena setelah salat kami akan langsung ke Raudhah untuk berdoa dan mengungkapka rindu kepada…
Lihat pos aslinya 189 kata lagi